Skimming is a process of speed reading that involves visually searching the sentences of a page for clues to meaning. For some people, this comes naturally, and usually can not be acquired by practice. Skimming is usually seen more in adults than in children. It is conducted at a higher rate (700 words per minute and above) than normal reading for comprehension (around 200-230 wpm), and results in lower comprehension rates, especially with information-rich reading material.
Skimming on its own should not be used when complete comprehension of the text is the objective. Skimming is mainly used when researching and getting an overall idea of the text.
Speed reading courses which teach techniques that largely constitute skimming of written text also result in a lower comprehension rate (below 50% comprehension on standardized comprehension tests) (Carver 1992).
Easier - There are different styles of reading for different situations. The technique you choose will depend on the purpose for reading. For example, you might be reading for enjoyment, information, or to complete a task. If you are exploring or reviewing, you might skim a document. If you're searching for information, you might scan for a particular word. To get detailed information, you might use a technique such as SQ4R. You need to adjust your reading speed and technique depending on your purpose.
Many people consider skimming and scanning search techniques rather than reading strategies. However when reading large volumes of information, they may be more practical than reading. For example, you might be searching for specific information, looking for clues, or reviewing information.
Harder - Web pages, novels, textbooks, manuals, magazines, newspapers, and mail are just a few of the things that people read every day. Effective and efficient readers learn to use many styles of reading for different purposes. Skimming, scanning, and critical reading are different styles of reading and information processing.
Skimming is used to quickly identify the main ideas of a text. When you read the newspaper, you're probably not reading it word-by-word, instead you're scanning the text. Skimming is done at a speed three to four times faster than normal reading. People often skim when they have lots of material to read in a limited amount of time. Use skimming when you want to see if an article may be of interest in your research.
There are many strategies that can be used when skimming. Some people read the first and last paragraphs using headings, summarizes and other organizers as they move down the page or screen. You might read the title, subtitles, subheading, and illustrations. Consider reading the first sentence of each paragraph. This technique is useful when you're seeking specific information rather than reading for comprehension. Skimming works well to find dates, names, and places. It might be used to review graphs, tables, and charts.
Scanning is a technique you often use when looking up a word in the telephone book or dictionary. You search for key words or ideas. In most cases, you know what you're looking for, so you're concentrating on finding a particular answer. Scanning involves moving your eyes quickly down the page seeking specific words and phrases. Scanning is also used when you first find a resource to determine whether it will answer your questions. Once you've scanned the document, you might go back and skim it.
When scanning, look for the author's use of organizers such as numbers, letters, steps, or the words, first, second, or next. Look for words that are bold faced, italics, or in a different font size, style, or color. Sometimes the author will put key ideas in the margin.
Reading off a computer screen has become a growing concern. Research shows that people have more difficulty reading off a computer screen than off paper. Although they can read and comprehend at the same rate as paper, skimming on the computer is much slower than on paper.
inferences
here's one definition: the reasoning involved in drawing a conclusion or making a logical judgment on the basis of circumstantial evidence and prior conclusions.
Therefore an inference is about making a reasoned conclusion from existing statements (premises) or facts.
All swans are white.
That bird is a swan.
We could therefore infer that the bird in front of us is white. That would be an inference from the two preceding statements.
Muntah proyektil adalah muntah yang "tanpa aba-ba" gitu. Jadi muntah
menyembur.
Kalau kita mual trus muntah, kan sebelumnya ada rasa2 gak enak, lalu ada
"hoek-hoek", trus akhirnya muntah.
Nah, muntah proyektil ini gak begitu. Jadi gak pake tanda/aba-aba
muntah, langsung aja menyembur.
Hypertrophic pyloric stenosis adalah penyumbatan pada saluran perut disebabkan terlalu berkembangnya (hipertropi) otot pada persendian di antara perut dan usus. Itu terjadi di awal masa bayi dan menyebabkan muntah setelah makan, yang bisa menyebabkan dehidrasi berat dan pertumbuhan yang kurang.
Seorang bayi dengan pyloric stenosis lapar dan makan dengan baik tetapi muntah dengan kuat (muntah proyektil) segera setelah makan. Sampai dehidrasi berat, atau bayi menjadi secara signifikan kekurangan gizi, mereka sebaliknya tampak sehat, tidak seperti mereka dengan muntah yang disebabkan oleh gangguan lain. Setelah beberapa hari, bayi tersebut menjadi dehidrasi dan kehilangan berat badan. Beberapa bayi mengalami perubahan warna kekuningan pada kulit dan putih pada mata (penyakit kuning).
peradangan selaput rongga perut (peritonitis), massa yang keras dari isi usus (mekonium)
Penyumbatan dapat terjadi di mana saja di sepanjang usus. Bagian usus di sebelah atas penyumbatan tetap berfungsi. Pengisian dengan makanan, cairan, sekresi enzim pencernaan dan gas, akan menyebabkan pembengkakan.
Pada bayi dan bayi baru lahir, penyumbatan usus biasanya disebabkab oleh cacat lahir, massa yang keras dari isi usus (mekonium) atau ususnya melintir (volvulus)
feses berwarna hijau tua dan agak lengket tersebut muncul saat bayi baru lahir, Feses seperti itu disebut mekonium. Mekonium telah dibentuk saat bayi masih berada dalam kandungan. Berbeda dengan urin yang dilepaskan ke dalam cairan amnion, feses umumnya tidak dilepaskan saat bayi masih dalam kandungan. Tetapi dalam keadaan tertentu, misalnya kekurangan oksigen, mekonium bisa keluar dan akibatnya cairan amnion yang tercemar oleh mekonium. Inilah yang sering disebut air ketuban berwarna hijau.
bermanfaat bagi semua
Kamis, 02 April 2009
Minggu, 08 Maret 2009
surat keterangan
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : KASDU WIYANTO
Orang tua dari : DIAS SYEH TARMIDZI
Tempat dan tanggal lahir : PURWOREJO, 14 FEBRUARI 1968
Alamat : Jl. Iskandar Muda No.43 Rt/Rw. 05/02 Selapajang Jaya.
Neglasari, Tangerang, Banten. Kode Pos. 15127
Pekerjaan : WIRASWASTA
Surat ini dibuat untuk memenuhi syarat-syarat penerimaan Beasiswa PPA dan BBM yang mengharuskan adanya surat keterangan penghasilan dari penanggung biaya. Dengan ini menyatakan bahwa saya berpenghasilan Rp. 2.150.000,-/bulan. Adapun surat ini telah diketahui oleh ketua RT setempat.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan untuk digunakan semestinya.
Mengetahui
Ketua RT,
(……………..………………) Tangerang, ….Maret 2009
Yang membuat pernyataan,
(……………..………………)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Lengkap : KASDU WIYANTO
Orang tua dari : DIAS SYEH TARMIDZI
Tempat dan tanggal lahir : PURWOREJO, 14 FEBRUARI 1968
Alamat : Jl. Iskandar Muda No.43 Rt/Rw. 05/02 Selapajang Jaya.
Neglasari, Tangerang, Banten. Kode Pos. 15127
Pekerjaan : WIRASWASTA
Surat ini dibuat untuk memenuhi syarat-syarat penerimaan Beasiswa PPA dan BBM yang mengharuskan adanya surat keterangan penghasilan dari penanggung biaya. Dengan ini menyatakan bahwa saya berpenghasilan Rp. 2.150.000,-/bulan. Adapun surat ini telah diketahui oleh ketua RT setempat.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan untuk digunakan semestinya.
Mengetahui
Ketua RT,
(……………..………………) Tangerang, ….Maret 2009
Yang membuat pernyataan,
(……………..………………)
Rabu, 25 Februari 2009
Senin, 23 Februari 2009
Kecubung (Datura metel L.)
Posted on January 29th, 2009 in Uncategorized by habib
Kecubung (Datura metel L.)
Kecubung tersebar luas di Indonesia, terutama di daerah yang beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang tidak begitu lembab, seperti di semak, padang rumput terbuka, tepi sungai atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat. Aslinya tanaman ini diperkirakan dari Amerika dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 dpl.
Perdu, setahun, tegak, bagian pangkal umumnya berkayu, bercabang-cabang, tinggi 0.5-2 m, beracun. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun bentuknya bulat telur, ujung runcing, tepi berlekuk, panjang 6-25 cm, lebar 4.5-20 cm. Bunga tunggal, berbentuk terompet, tegak, keluar dari ujung tangkai, bunga akan mekar menjelang matahari terbenam dan akan kuncup sore hari berikutnya. Buahnya buah kotak, berbentuk bulat, berduri tempel dan tajam. Bijinya banyak, kecil-kecil, gepeng, berwarna kuning kecoklatan.
Kecubung dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat & KhasiatRasanya pahit, pedaas, sifatnya hangat, beracun (toksik), masuk meridian jantung, paru dan limpa. Kecubung berkhasiat antiasmatik, antibatuk (antitusif), antirematik, penghilang nyeri (analgesik), afrodisiak dan pemati rasa (anestetik)
Kandungan KimiaKecubung mengandung 0.3-0.4 % alkaloid (sekitar 85 % skopolamin dan 15 % hyoscyamine), hycoscin dan atropin (tergantung pada varietas, lokasi dan musim). Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya. Jika alkaloid kecubung diisolasi maka akan terdeteksi adanya senyawa methyl crystalline yang mempunyai efek relaksasi pada otot gerak.
Bagian yang DigunakanBagian utama yang digunakan adalah bunga. Selain itu, akar dan daun juga berkhasiat sebagai obat. Tumbuhan ini dapat digunakan secara segar atau setelah dikeringkan.
IndikasiBunga digunakan untuk mengatasi:
Asma, napas pendek, bronkitis kronik, batuk,
Rasa nyeri hebat pada kanker stadium lanjut,
Nyeri lambung, rematik,
Kejang atau epilepsi (ayan) yang disebabkan rasa takut.
Syok (turunya tekanan darah sehingga penderita lemas) akibat infeksi atau racun (toksik),
Sakit jiwa (psikosis), dan
Sebagai obat bius pada operasi (anestesi)
Akar digunakan untuk pengobatan:
Kolera,
Sesak napas
daun digunakan untuk mengatasi:
Sesak napas, batuk rejan, bronkitis
Sakit pinggang, rematik, memar
Ketombe
Lendir di tenggorokan
Cacingan
Cara PemakaianUntuk obat yang diminum, sediakan 0.3-0.6 g bunga kecubung, lalu rebus. Cara lain, keringkan bunga, lalu gulung dan bakar, kemudian isap asapnya.
Untuk pemakaian luar, rebus 2-3 kuntum bunga dan gunakan air rebusanya sebagai obat kompres atau obat cuci pada penyakit rematik, bengkak akibat terbentur atau terpukul (memar), anus turun (prolapsusani), jamur kulit, bisul atau sebagai serbuk tabur untuk menghilangkan nyeri, seperti pada sakit gigi dan bisul. Serbuk akar digunakan untuk menghilangkan nyeri pada sakit gigi.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
efek parasimpatolitik perifer menimbulkan gejala jantung berdebar, pupil mata melebar, kulit dan mulut terasa kering, serta relaksasi otot polos saluran cerna dan saluran napas.
Penekanan sentral oleh atropin, kadang-kadang menimbulkan halusinasi.
Menekan ganglia basal.
Pemberian infus 0.5 % daun kecubung dapat menghambat kontraksi (menurunkan amplitudo) trakea kelinci terpisah secara nyata, sedangkan infus 0.1 % tidak efektif (Alfiah Hayati, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR)
Contoh PemakaianSesak NapasKeringkan bunga atau daun kecubung, lalu gulung menyerupai rokok. Bakar ujungnya, lalu isap asapnya.
Menghilangkan rasa nyeri, seperti bisul dan sakit gigiKeringkan bunga kecubung, lalu giling halus menjadi serbuk. Taburkan serbuk pada bisul atau gigi yang bebrlubang.
RematikCuci 2-3 kuntum bunga kecubung, lelu rebus dalam air bersih secukunya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini untuk obat kompres selagi hangat.
Prolapsus aniRebus 2-3 kuntum bunga kecubung dalam air bersih secukupnya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini selagi hangat untuk mencuci dan merendam dubur yang prolaps.
Sakit pinggangSediakan 5 lembar dau kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari yang dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Gosokkan ramuan tersebut ke bagaion pinggang yang sakit.
Rematik, memarsediakan 5 lembar daun kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih sambil diaduk rata. Balurkan ramuan tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut dengan kain perban.
KetombeCuci 2-3 lembar daun kecubung segar, lalu tumbuk sampai halus. Gosokkan pada kulit kepala yang berketombe.
Payudara bengkak karena bendungan ASI, Sakit perut sewaktu haidCuci daun kecubung segar dan beras (jumlahnya sama banyak), lalu giling sampai halus. Balurkan pada payudara yang berkak atau pada perut bagian bawah.
Lendir di tenggorokCuci 3 lembar daun kecubung muda sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. selanjutnya, minum gula asam secukupnya. Cara membuatnya, tambahkan gula aren ke dalam air asam secukupnya, lelu rebus sampai mendidih.
Efek SampingRamuan obat kecubung dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang mengkonsumsinya. efek samping yang timbul berupa mual, muntah dan sesak napas (spasme laring). Jika ramuan ini digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit muka dan tubuh menjadii merah, pusing, rasa haus, mulut kebas, mual, muntah, buang air besar dan kecil tidak terkontrol, sesak napas, jalan terasa melayang, pupil melebar dan akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Jika timbul tanda-tanda keracunan seperti diatas, gunakan campuran jahe dan air kelapa hijau muda sebagai penawar racun (antidotum). Caranya, tumbuk jahe sebesar jempol, lalu rebus dalam air kelapa hijau muda sampai mendidih. Selanjutnya minum ramuan tersebut selagi hangat.
Catatan
Kecubung merupakan tumbuhan beracun. Jangan diberikan pada penderita tekanan bola mata meninggi (glukoma), kondisi badan lemah, penderita hipertensi, anak-anak dan ibu hamil.
Daun dan biji digunakan sebagai anestesi lokal.
Biji beracun sehingga banyak disalahgunakan untuk berbuat kejahatan.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/HD
Posted on January 29th, 2009 in Uncategorized by habib
Kecubung (Datura metel L.)
Kecubung tersebar luas di Indonesia, terutama di daerah yang beriklim kering. Umumnya tumbuh liar di tempat terbuka pada tanah berpasir yang tidak begitu lembab, seperti di semak, padang rumput terbuka, tepi sungai atau ditanam di pekarangan sebagai tumbuhan obat. Aslinya tanaman ini diperkirakan dari Amerika dan dapat ditemukan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 dpl.
Perdu, setahun, tegak, bagian pangkal umumnya berkayu, bercabang-cabang, tinggi 0.5-2 m, beracun. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan. Helaian daun bentuknya bulat telur, ujung runcing, tepi berlekuk, panjang 6-25 cm, lebar 4.5-20 cm. Bunga tunggal, berbentuk terompet, tegak, keluar dari ujung tangkai, bunga akan mekar menjelang matahari terbenam dan akan kuncup sore hari berikutnya. Buahnya buah kotak, berbentuk bulat, berduri tempel dan tajam. Bijinya banyak, kecil-kecil, gepeng, berwarna kuning kecoklatan.
Kecubung dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat & KhasiatRasanya pahit, pedaas, sifatnya hangat, beracun (toksik), masuk meridian jantung, paru dan limpa. Kecubung berkhasiat antiasmatik, antibatuk (antitusif), antirematik, penghilang nyeri (analgesik), afrodisiak dan pemati rasa (anestetik)
Kandungan KimiaKecubung mengandung 0.3-0.4 % alkaloid (sekitar 85 % skopolamin dan 15 % hyoscyamine), hycoscin dan atropin (tergantung pada varietas, lokasi dan musim). Zat aktifnya dapat menimbulkan halusinasi bagi pemakainya. Jika alkaloid kecubung diisolasi maka akan terdeteksi adanya senyawa methyl crystalline yang mempunyai efek relaksasi pada otot gerak.
Bagian yang DigunakanBagian utama yang digunakan adalah bunga. Selain itu, akar dan daun juga berkhasiat sebagai obat. Tumbuhan ini dapat digunakan secara segar atau setelah dikeringkan.
IndikasiBunga digunakan untuk mengatasi:
Asma, napas pendek, bronkitis kronik, batuk,
Rasa nyeri hebat pada kanker stadium lanjut,
Nyeri lambung, rematik,
Kejang atau epilepsi (ayan) yang disebabkan rasa takut.
Syok (turunya tekanan darah sehingga penderita lemas) akibat infeksi atau racun (toksik),
Sakit jiwa (psikosis), dan
Sebagai obat bius pada operasi (anestesi)
Akar digunakan untuk pengobatan:
Kolera,
Sesak napas
daun digunakan untuk mengatasi:
Sesak napas, batuk rejan, bronkitis
Sakit pinggang, rematik, memar
Ketombe
Lendir di tenggorokan
Cacingan
Cara PemakaianUntuk obat yang diminum, sediakan 0.3-0.6 g bunga kecubung, lalu rebus. Cara lain, keringkan bunga, lalu gulung dan bakar, kemudian isap asapnya.
Untuk pemakaian luar, rebus 2-3 kuntum bunga dan gunakan air rebusanya sebagai obat kompres atau obat cuci pada penyakit rematik, bengkak akibat terbentur atau terpukul (memar), anus turun (prolapsusani), jamur kulit, bisul atau sebagai serbuk tabur untuk menghilangkan nyeri, seperti pada sakit gigi dan bisul. Serbuk akar digunakan untuk menghilangkan nyeri pada sakit gigi.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
efek parasimpatolitik perifer menimbulkan gejala jantung berdebar, pupil mata melebar, kulit dan mulut terasa kering, serta relaksasi otot polos saluran cerna dan saluran napas.
Penekanan sentral oleh atropin, kadang-kadang menimbulkan halusinasi.
Menekan ganglia basal.
Pemberian infus 0.5 % daun kecubung dapat menghambat kontraksi (menurunkan amplitudo) trakea kelinci terpisah secara nyata, sedangkan infus 0.1 % tidak efektif (Alfiah Hayati, Jurusan Biologi FMIPA UNAIR)
Contoh PemakaianSesak NapasKeringkan bunga atau daun kecubung, lalu gulung menyerupai rokok. Bakar ujungnya, lalu isap asapnya.
Menghilangkan rasa nyeri, seperti bisul dan sakit gigiKeringkan bunga kecubung, lalu giling halus menjadi serbuk. Taburkan serbuk pada bisul atau gigi yang bebrlubang.
RematikCuci 2-3 kuntum bunga kecubung, lelu rebus dalam air bersih secukunya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini untuk obat kompres selagi hangat.
Prolapsus aniRebus 2-3 kuntum bunga kecubung dalam air bersih secukupnya sampai mendidih (kira-kira 15 menit). Gunakan ramuan ini selagi hangat untuk mencuci dan merendam dubur yang prolaps.
Sakit pinggangSediakan 5 lembar dau kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari yang dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Gosokkan ramuan tersebut ke bagaion pinggang yang sakit.
Rematik, memarsediakan 5 lembar daun kecubung segar, 5 butir bawang merah dan jahe seukuran ibu jari dibuang kulitnya. Cuci bahan-bahan tersebut dan tumbuk sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih sambil diaduk rata. Balurkan ramuan tersebut ke tempat yang sakit, lalu balut dengan kain perban.
KetombeCuci 2-3 lembar daun kecubung segar, lalu tumbuk sampai halus. Gosokkan pada kulit kepala yang berketombe.
Payudara bengkak karena bendungan ASI, Sakit perut sewaktu haidCuci daun kecubung segar dan beras (jumlahnya sama banyak), lalu giling sampai halus. Balurkan pada payudara yang berkak atau pada perut bagian bawah.
Lendir di tenggorokCuci 3 lembar daun kecubung muda sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum. selanjutnya, minum gula asam secukupnya. Cara membuatnya, tambahkan gula aren ke dalam air asam secukupnya, lelu rebus sampai mendidih.
Efek SampingRamuan obat kecubung dapat menimbulkan efek samping pada beberapa orang mengkonsumsinya. efek samping yang timbul berupa mual, muntah dan sesak napas (spasme laring). Jika ramuan ini digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit muka dan tubuh menjadii merah, pusing, rasa haus, mulut kebas, mual, muntah, buang air besar dan kecil tidak terkontrol, sesak napas, jalan terasa melayang, pupil melebar dan akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Jika timbul tanda-tanda keracunan seperti diatas, gunakan campuran jahe dan air kelapa hijau muda sebagai penawar racun (antidotum). Caranya, tumbuk jahe sebesar jempol, lalu rebus dalam air kelapa hijau muda sampai mendidih. Selanjutnya minum ramuan tersebut selagi hangat.
Catatan
Kecubung merupakan tumbuhan beracun. Jangan diberikan pada penderita tekanan bola mata meninggi (glukoma), kondisi badan lemah, penderita hipertensi, anak-anak dan ibu hamil.
Daun dan biji digunakan sebagai anestesi lokal.
Biji beracun sehingga banyak disalahgunakan untuk berbuat kejahatan.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/HD
Melakukan pengobatan sendiri apabila sakit merupakan cerminan perilaku masyarakat terhadap timbulnya gejala suatu penyakit. Salah satu bentuk pengobatan sendiri adalah dengan cara tradisional. Bahan/obat tradisional di beberapa daerah diketahui dapat bermanfaat membersihkan gigi dan mulut serta mengurangi keluhan sakit akibat penyakit gigi, tetapi tidak untuk menyembuhkan. Dengan demikian, pemakaian obat tradisional merupakan tindakan sementara saja yang berarti harus tetap dilakukan tindakan perawatan oleh dokter gigi.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan gigi dan mulut adalah pohon kecubung.
Kecubung mempunyai nama ilmiah spesies datura fastuosa, Linn dan datura metel. Di beberapa daerah, kecubung dikenal dengan nama yang serupa sepeti kucubung (Sunda) dan kachobung (Madura).
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun berbentuk bulat telur dan pada bagian tepinya berlekuk tajam-tajam. Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat.
Buah kecubung bagian luarnya dilapisi duri-duri dan di dalamnya berisi biji-biji kecil yang berwarna kuning kecoklatan. Kecubung tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di ladang-ladang, kecubung sering ditanam di kebun atau halaman rumah.
Semua bagian tumbuhan kecubung, yaitu akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan bijinya, mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak terdapat dalam akar dan bijinya, bisa mencapai 0,4-0,9%. daun dan bunga berkisar antara 0,2 sampai 0,3%.
Sebagian alkaloid itu terdiri atas Atropin (bersifat antikholinergik), Hyoscyamin (bersifat antikholinergik), Skopolamin (bersifat antikholinergik), Hiosin, zat lemak, dan Kalsium Oksalat, Atropin dan Skopolamin memberi efek klinis yang secara prinsip digunakan untuk menghentikan spasme pada perawatan spasti kolitis, gastroentritis, dan peptic ulcer.
Juga digunakan untuk mengurangi sekresi saluran pernafasan pada saat anastesi, sekresi lambung pada perawatan ulkus peptikum serta sekresi nasal dan sinus pada pengobatan flu dan alergi. Pada keadaan iritis digunakan untuk mencegah terjadinya perlekatan antara iris dan lensa mata.
Atropin juga adalah antidotum pada keadaan keracunan. Skopolamin punya aktivitas depresen pada susunan saraf pusat dan digunakan sebagai obat mabuk perjalanan. Dulu Skopolamin dikombinasikan bersama morfin dan digunakan sebagai sedatif dan premedikasi. Karena cukup berbahaya, produk ini kini dilarang. Pada saat ini Skopolamin digunakan secara luas dalam kombinasi dengan anti histamin.
Gejala keracunan yang dapat timbul pada pemakaian Atropin dan Skopolamin adalah skin rast, mulut kering, kesulitan buang air kecil, sakit mata, dan sensitif terhadap cahaya. Penderita diberi antasida seperti alumina gel untuk menghambat resorbsi obat.
Di bidang kedokteran gigi, Atropin (0-6 mg) dapat diberikan secara oral untuk mengurangi sekresi saliva sehingga menghasilkan daerah kerja yang kering.
Efek kecubung pada sakit gigi
Tanaman kecubung seing digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya punya khasiat menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:
1. Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
2. Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
3. Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
4. Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam.
Daunnya sering digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit gigi, dengan cara:
1. Daun kecubung, bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang bengkak.
2. Tumbukan daunnya digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit gigi.
Bijinya digunakan untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa, kemudian ditutup tempurung kelapa yang berlubang, asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut dengan menggunakan corong bambu selama 15 sampai 1 jam.
Sebagai antidotum, apabila terjadi keracunan, kecubung digunakan campuran jahe dan air kelapa hijau untuk diminum. *** (Oleh drg. PRATAMA BHANU ANGGARA)Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0303/23/1002.htm
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan gigi dan mulut adalah pohon kecubung.
Kecubung mempunyai nama ilmiah spesies datura fastuosa, Linn dan datura metel. Di beberapa daerah, kecubung dikenal dengan nama yang serupa sepeti kucubung (Sunda) dan kachobung (Madura).
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter. Daun berbentuk bulat telur dan pada bagian tepinya berlekuk tajam-tajam. Bunga kecubung menyerupai terompet berwarna putih dan lembayung. Buahnya hampir bulat yang salah satu ujungnya didukung oleh tangkai tandan yang pendek dan melekat kuat.
Buah kecubung bagian luarnya dilapisi duri-duri dan di dalamnya berisi biji-biji kecil yang berwarna kuning kecoklatan. Kecubung tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian tanah 800 meter di atas permukaan laut. Selain tumbuh liar di ladang-ladang, kecubung sering ditanam di kebun atau halaman rumah.
Semua bagian tumbuhan kecubung, yaitu akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan bijinya, mengandung senyawa alkaloid. Kandungan alkaloid terbanyak terdapat dalam akar dan bijinya, bisa mencapai 0,4-0,9%. daun dan bunga berkisar antara 0,2 sampai 0,3%.
Sebagian alkaloid itu terdiri atas Atropin (bersifat antikholinergik), Hyoscyamin (bersifat antikholinergik), Skopolamin (bersifat antikholinergik), Hiosin, zat lemak, dan Kalsium Oksalat, Atropin dan Skopolamin memberi efek klinis yang secara prinsip digunakan untuk menghentikan spasme pada perawatan spasti kolitis, gastroentritis, dan peptic ulcer.
Juga digunakan untuk mengurangi sekresi saluran pernafasan pada saat anastesi, sekresi lambung pada perawatan ulkus peptikum serta sekresi nasal dan sinus pada pengobatan flu dan alergi. Pada keadaan iritis digunakan untuk mencegah terjadinya perlekatan antara iris dan lensa mata.
Atropin juga adalah antidotum pada keadaan keracunan. Skopolamin punya aktivitas depresen pada susunan saraf pusat dan digunakan sebagai obat mabuk perjalanan. Dulu Skopolamin dikombinasikan bersama morfin dan digunakan sebagai sedatif dan premedikasi. Karena cukup berbahaya, produk ini kini dilarang. Pada saat ini Skopolamin digunakan secara luas dalam kombinasi dengan anti histamin.
Gejala keracunan yang dapat timbul pada pemakaian Atropin dan Skopolamin adalah skin rast, mulut kering, kesulitan buang air kecil, sakit mata, dan sensitif terhadap cahaya. Penderita diberi antasida seperti alumina gel untuk menghambat resorbsi obat.
Di bidang kedokteran gigi, Atropin (0-6 mg) dapat diberikan secara oral untuk mengurangi sekresi saliva sehingga menghasilkan daerah kerja yang kering.
Efek kecubung pada sakit gigi
Tanaman kecubung seing digunakan secara tradisional untuk mengobati penyakit gigi secara langsung atau dikombinasikan dengan bahan lain. Akarnya punya khasiat menghilangkan nyeri gigi, cara penggunaannya adalah:
1. Menggosokkan akar pada gusi gigi yang sakit.
2. Akar ditambah jahe, ditumbuk kemudian ditempelkan pada gusi sebagai penghilang rasa sakit.
3. Campuran air jeruk nipis (1 sdm), gilingan daun legetan warak (1 sdm), gilingan akar kecubung (1 sdm), kemudian seduh dengan air garam (3/4 cangkir), peras dan saring. Digunakan untuk berkumur-kumur selama beberapa menit.
4. Akar kecbung (50 gr), daun legetan arak (10 lembar), kunyit (10 gr) digiling halus, diseduh dengan air mendidih, disaring, dipakai untuk berkumur kemudian diminum setelah diberi sedikit garam.
Daunnya sering digunakan untuk mengobati bengkak karena sakit gigi, dengan cara:
1. Daun kecubung, bawang merah, dan jahe ditumbuk dan kemudian dikompreskan pada tempat yang bengkak.
2. Tumbukan daunnya digunakan sebagai boreh untuk mengobati sakit gigi.
Bijinya digunakan untuk menghilangkan sakit gigi dengan cara meletakkan biji kering kecubung di atas wajan panas yang diberi minyak kelapa, kemudian ditutup tempurung kelapa yang berlubang, asap yang mengepul diembus-embuskan ke dalam mulut dengan menggunakan corong bambu selama 15 sampai 1 jam.
Sebagai antidotum, apabila terjadi keracunan, kecubung digunakan campuran jahe dan air kelapa hijau untuk diminum. *** (Oleh drg. PRATAMA BHANU ANGGARA)Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0303/23/1002.htm
Kamis, 19 Februari 2009
ENGLISH DAY
aku punya pemikiran untuk mewajibkan mahasiswa UI dan seluruh academica UI memakai bahasa inggris di lingkungan kampus UI. Pasti keren tuh..
Jumat, 13 Februari 2009
PERKEMBANGAN PROKER
sampai hari ini alhamdulillah, proker-proker yang aku dan teman-temanku jalankan berjalan dengan sukses. Jika kita rajin saja, 60% udah di tangan deh..
hehe..
doain trus ya kawan-kawan...
hehe..
doain trus ya kawan-kawan...
Langganan:
Postingan (Atom)